Berpikir Besar

Berpikir Besar

Berpikir Besar

Berpikir Besar

Berpikir Besar

Disaat kita pulang kampung mudik lebaran sering kita jumpai orang – orang disekitar rumah kita melakukan aktifitas dengan rutinitas yang sama, mungkin dari beberapa kali kita pulang kampung, atau ketika kita masih kecil sampai kita sudah punya anak,  aktifitasnya masih sama tanpa perubahan yang berarti. Seperti warung kelontong, atau Tukang jahit keliling, tukang parkir di pasar dan sebagainya. Juga kita pernah jumpai orang yang memiliki aktifitas yang sama 20 tahun yang lalu sampai sekarang tanpa perubahan sama sekali, hanya umur dan kondisi fisik saja yang berubah tapi aktifitasnya tetap sama.
Di sisi lain banyak juga kita jumpai seseorang yang tadinya kuli bangunan, pedagang es keliling, penjual bakso keliling bahkan orang yang tadinya kerja serabutan sekarang berubah total, yang tadinya kuli bangunan sekarang jadi pemborong dan penjual bakso keliling sekarang telah memiliki restoran bakso dimana – mana. Demikian juga yang tadinya kerja serabutan sekarang memiliki usaha yang lumayan besar.

Berpikir Besar

Kita bisa belajar dari keadaan tersebut. Kenapa mereka yang melakukan rutinitas yang sama dan berulang – ulang ternyata kurang berkembang dibandingkan dengan tukang bangunan yang sekarang menjadi pemborong atau penjual bakso keliling yang sekarang sukses dengan warung baksonya dimana – mana ? Apa yang mereka lakukan ?

 Kita harus berpikir besar ?
Apa itu berpikir besar ?

Berpikir Besar

Kita harus memiliki cita – cita atau impian yang tinggi dengan apa yang telah kita kerjakan saat ini. Seperti Tukang bangunan tadi. Pada saat awal dia melakukan tugasnya sebagai kuli bangunan tapi dia juga berangan – angan suatu saat nanti akan bisa berkembang menjadi pemborong besar. Dengan impian dan angan – angannya itulah maka si tukang bangunan tadi bekerja dengan benar dan sungguh – sungguh, melihat peluang yang ada dan yang pastinya banyak belajar dari pemborong – pemborong yang telah memberi dia order.
Demikian juga tukang bakso keliling. Dia bercita – cita tinggi dan berangan – angan besar dengan usaha baksonya sehingga dengan impian dan angan – angannya dia bisa mewujudkan impiannya memiliki warung bakso bahkan membuka cabang dimana – mana.
Berpikir Besar

Lebaran ini saya bertemu dengan 2 teman yang memiliki profesi yang sama tetapi memiliki nasib yang berbeda. Kedua teman saya ini sama – sama berdagang ayam, yang satu sukses dengan dagangan ayamnya di barat jakarta sedangkan yang satunya penjualan terus merosot sampai saat ini.

Pedagang ayam yang sukses telah menjual ayam per hari rata – rata 400 ekor, sedangkan temen yang satunya penjualannya merosot yang tadinya 80 an sekarang untuk bisa menjual 30 ekor saja sudah susah sekali setiap hari.

kenapa demikian, padahal mulainya mereka sama, yaitu sama – sama pedagang ayam keliling tetapi kenapa hasilnya beda ?

Berpikir Besar

Ada sebagian orang yang melakukan usaha tanpa mau melibatkan orang lain, mereka merasa masih sanggup menangani sendiri usahanya.

Mereka yang hanya memikirkan diri sendiri cenderung untuk protektif terhadap usahanya,

mereka merasa akan berkurang untungnya jika mempekerjakan orang lain dan dengan berpikiran yang sempit bukan membuat usahanya menjadi besar justru cakupannya akan tambah berkurang karena tenaga yang digunakan tidak optimal.

Dengan melakukan aktifitas sendiri dan disibukkan oleh rutinitas – rutinitas harian membuat waktunya habis sehingga tidak ada waktu lebih untuk memikirkan pengembangan usaha.

Pedagang yang sukses berpikir besar !!!!

Kalau dia hanya berpikir untuk diri sendiri atau memikirkan pesaing yang “hanya” disekitar rumah dia tidak akan menjadi besar.

Dia tingkatkan penjualan dengan menambah karyawan, dia tingkatkan penjualan dengan mengurangi margin sehingga hasilnya penjualan semakin banyak karena didukung oleh karyawan

dan memenangkan persaingan karena bisa menurunkan margin. Dengan melibatkan banyak orang tugasnya semakin ringan dan banyak hal – hal yang besar yang bisa dipikirkan baik dari segi kuantitas

dan kwalitasnya sehingga cakupannya pun juga semakin meluas karena banyaknya yang terlibat dalam usahanya.

Jadi inti dari berpikir besar adalah merubah pola pikir kita. Bagaimana agar menjadi besar, bagaimana agar menjadi berkembang, bagaimana, bagaimana inilah yang harus kita tanamkan sehingga pikiran kita bisa terpacu untuk melakukan perubahan yang besar.

Produk Kategori Kami hjkarpet.com : 

 

Peluang UsahaKarpet BallroomKarpet LiftKarpet RugsKarpet Office,

Karpet TanggaPermadaniKarpet Masjid TebalKarpet Masjid Lokal,

Karpet Masjid Turki,  Karpet Pameran/Event, Karpet Polos Loop Pile,

Karpet Tile Nylon MotifKarpet Tile Nylon PrintingKarpet Tile Polyester MotifWallpaper,

Keset Penyerap AirKeset dan Anti LicinKeset Penyerap Debu,

Vinyl Laminate FlooringVinyl Roll – Anti ScratchVinyl Roll – Health Care FloorVinyl Roll – ResillentVinyl Tile,

 

Backlink  Website Kami :

http://asofamedia.com , http://cucikarpet.id ,http://cucikarpetmasjid.com ,

http://fikrulakbar.org , http://gudangkarpet.com , http://higenjayakarpet.com ,

http://hjcctv.com , http://hjkeset.com , http://hjkreasindo.com , http://hjtenda.com ,

http://karpetmasjid.co.id , http://karpetsajadahsurabaya.com , http://karpetsurabaya.com ,

http://malangkarpet.com , http://muarakarpet.com , http://pasangkarpetkantor.com ,

http://pusatbusa.com , http://pusatkarpetmasjid.com , http://rasfurkarpet.com ,

http://hernadhijaya.co.id , http://hjkarpet.com , http://sajadahasofa.com