Untuk Pemesanan dan Pemasangan Karpet Kantor, Karpet Tile, Karpet Pameran, Karpet Hotel, Karpet Custom Design, Karpet Meteran, Karpet Masjid, Wallpaper, Blinds, Gordyn, dan Kebutuhan interior lainnya, silahkan hubungi :
CABANG BEKASI
SIGIT PRASETYO
0812-9445-7279
0856-7655-622
NAILUL KHOIRI
081283307302
085881191020
HANIF
085735858915
081295023161
RONNY
08563682221
082111863182
CABANG SURABAYA
BIMA
085336789220
085735193241
IQBAL
081914841631
081212158584
RINGGIT
081336543133
085745313663
BERITA TERKINI
Al-Qur’an Jauh Lebih Kuat dari Ahok, Pendukungnya dan Orang-Orang yang Terbius
10 Nov
bawa al QuranDitulis oleh: Umar Syarifudin – Syabab Hizbut Tahrir Indonesia
Rangkaian aksi damai telah berlangsung secara stimultan mengutuk pelecehan al Qur’an dan menuntut agar pemerintah berpihak pada aspirasi umat. Aksi-aksi itu total jumlah pesertanya mencapai ratusan ribu dan memperkokoh kekuatan tuntutan umat Islam di negeri ini. Aksi damai umat Islam disalahpahami oleh sebagian pihak kaum liberal dengan tuduhan tendensius sebagai aksi yang mengkhawatirkan, ancaman keamanan, kudeta, memicu fitnah dan membangkitkan perpecahan. Lalu diikuti berbagai seruan-seruan untuk ‘menggembosi’ aksi-aksi tersebut. Lalu bagaimana dengan keberpihakan media massa mainstream dan para wartawannya? Sebagian Masyarakat menilai media-media pragmatis melancarkan pemalsuan bahkan penyesatan kepada publik.
Tindakan kekerasan verbal Ahok terjadi dengan semua konsekuensi negatif yang menyertainya. Ini adalah realitas masalah yang harus kita selesaikan secara Islami. Ketidakberpihakan pada Islam dan kaum muslim secara samar dan ketidaktegasan mencolok yang dilakukan pemerintah dalam mengentaskan kasus penistaan Al Qur’an yang dilakukan Ahok melukai perasaan religius warga negaranya, sungguh merupakan kebijakan yang menyesakkan dada, mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai sejarah panjang dalam kebijakan represif otoriter rejim-rejim Penjajah terhadap mayoritas Muslim.
Karpet masjid bandar lampung
Kita mengecam kericuhan di malam hari yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab dalam aksi 411, namun tidak akan mengurangi esensi dari Aksi sejuta Umat II adalah aksi damai. Mengingat peserta aksi damai mampu berpikir jernih, tidak mentolerir tindakan fisik. Oleh karenanya, meskipun di provokasi oleh langkah represif tersebut, peserta memilih untuk membubarkan diri secara damai tanpa melakukan perlawanan fisik.
Rezim selalu mengklaim sebagai negara toleransi dan multikulturalisme, negara yang menjunjung kebebasan, menghormati semua agama dan budaya, justru menghasilkan gubernur yang mengkriminalisasi mayoritas dengan provokasi langsung dan terang-terangan menunjukkan kebencian dan permusuhannya terhadap al Qur’an.
Sementara itu jika berbicara tentang rasa hormat terhadap keyakinan religius, sesungguhnya pemerintah di negeri ini secara simultan mengokohkan sekulerisme di Indonesia. Dia mengekspresikan pondasi sekuler, sementara pondasi sekulerisme adalah sebuah ideologi yang berulang kali menunjukkan intoleransi terhadap Islam, juga menunjukkan ketidakmampuan dalam mengakomodasi hak-hak umat Islam, diilustrasikan oleh berbagai problem keagamaan umat Islam yang tidak pernah tuntas.