WNI di Arab Saudi Dihimbau KBRI Riyadh Tak Mudik dulu

COVID-19 di Arab Saudi mulai mengalami lonjakan. Dari yang sebelumnya hanya 50-an kasus per hari, kini angkanya bisa mencapai 600 kasus. Ini membuat pemerintah setempat lebih waspada, termasuk KBRI Riyadh.

Pada Rabu (29/12), Indonesia kembali menemukan 21 kasus varian Omicron. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kasus impor paling banyak dibawa oleh WNI yang baru pulang dari Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Riyadh, Meugah Suriyan, mengatakan KBRI pun mengimbau WNI untuk tidak kembali ke Tanah Air terlebih dahulu.

“Untuk WNI yang mau kembali ke Tanah Air, khususnya untuk yang akan cuti, kami memang imbau untuk tidak pulang dulu ke Indonesia,” ungkap Meugah ketika dihubungi, Rabu (29/12).

wabah covid-19 di arab saudi

“Namun kalau yang memang harus pulang seperti selesai kontrak, dan lain-lain, tentunya tidak bisa [tetap tinggal di Arab Saudi],” lanjutnya.

Indonesia saat ini masih menerapkan wajib karantina selama 10 hari bagi pelaku perjalanan internasional. Kebijakan ini, menurut Meugah, menyebabkan para WNI menunda untuk pulang ke Tanah Air.

Pada Selasa (28/12), kasus COVID-19 di Arab Saudi bertambah 602 infeksi dan 1 kematian. Dalam sepekan terakhir, total kasus mencapai 2.711.infeksi. Ini meningkat dari sepekan sebelumnya, yaitu 841 kasus. Berarti, terjadi peningkatan hingga 222%.

KBRI Riyadh pun memperingatkan WNI untuk tetap menjaga diri dan protokol kesehatan masing-masing.

[Para WNI] diminta ikut memantau kondisi WNI/PMI (Pekerja Migran Indonesia) di sekeliling mereka untuk dilaporkan ke KBRI sekiranya ada yang terpapar.

Para WNI di Meugah Suriyan
covid-19 para wni di meugah suriyan

Pemerintah Arab Saudi merespons lonjakan kasus ini dengan kembali menerapkan aturan jaga jarak sosial. Selain itu, masyarakat diwajibkan untuk kembali menggunakan masker. Kebijakan ini akan berlaku efektif mulai Kamis (30/12) pukul 7 pagi waktu setempat.

Saat ini, di Indonesia, sudah ada 68 kasus varian Omicron yang terdeteksi. Sebagian besar adalah kasus impor.

Namun, pada Selasa (28/12), pemerintah menemukan kasus penularan lokal, yaitu seorang pria dari Medan yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Pada Rabu (29/12), RI mencatat kasus baru COVID-19 sebanyak 194 infeksi dan 10 kematian.